Senin, 04 Juni 2012

Use Diagram

A. Konsep Use Case Diagram

Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.

Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri.

B. Lambang dalam Use Case Diagram

1. Actor , ketentuan:

  • Actor menggambarkan orang, system atau external entitas / stakeholder yang menyediakan atau menerima informasi dari system
  • Actor memberi input atau menerima informasi dari system
  • Actor biasanya menggunakan Noun
  • Actor digambarkan dengan gambar stick figure atau dengan gambar visual
  • Tidak boleh ada komunikasi langsung antar actor (Actors don’t interact with one another )
  • Indikasi <> untuk sebuah actor yang merupakan sebuah system
  • Adanya actor bernama “Time” yang mengindikasikan scheduled events (suatu kejadian yang terjadi secara periodik/bulanan)
  • Letakkan actor utama anda pada pojok kiri atas dari diagram (in western culture people read from left to right, top to bottom)
  • Actor jangan digambarkan ditengah-tengah use cases (actors are placed to the outside of the diagram, and not the middle of it)

2. Use Case , ketentuan:

  • Use case dibuat berdasar keperluan actor, merupakan “apa” yang dikerjakan system, bukan “bagaimana” system mengerjakannya
  • Use case diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya dengan actor.
  • Use case dinotasikan dengan gambar (horizontal ellipse)
  • Ø Use case biasanya menggunakan kata kerja
  • Ø Nama use case boleh terdiri dari beberapa kata dan tidak boleh ada 2 use case yang memiliki nama yang sama

3. Relasi

Ada 4 jenis relasi yang bisa timbul pada use case diagram:

Association antara actor dan use case

  • Ujung panah pada association antara actor dan use case mengindikasikan siapa/apa yang meminta interaksi dan bukannya mengindikasikan aliran data
  • Sebaiknya gunakan Garis tanpa panah untuk association antara actor dan use case
  • Ø association antara actor dan use case yang menggunakan panah terbuka untuk mengindikasikan bila actor berinteraksi secara pasif dengan system anda

v Association antara use case

Ø <> termasuk didalam use case lain (required) / (diharuskan)

ü Pemanggilan use case oleh use case lain, contohnya adalah pemanggilan sebuah fungsi program

ü Tanda panah terbuka harus terarah ke sub use case

ü Gambarkan association include secara horizontal

Ø <> perluasan dari use case lain jika kondisi atau syarat terpenuhi

ü Kurangi penggunaan association Extend ini, terlalu banyak pemakaian association ini membuat diagram sulit dipahami.

ü Tanda panah terbuka harus terarah ke parent/base use case

ü Gambarkan association extend secara vertical

v Generalization/Inheritance antara use case

  • Ø Gambarkan generalization/inheritance antara use case secara vertical dengan inheriting use case dibawah base/parent use case
  • Ø Generalization/inheritance dipakai ketika ada sebuah keadaan yang lain sendiri/perlakuan khusus (single condition)

v Generalization/Inheritance antara actors

  • Gambarkan generalization/inheritance antara actors secara vertical dengan inheriting actor dibawah base/parent use case

Tidak ada komentar:

Posting Komentar